TOPIK 2 KONSEP DASAR PERSPEKTIF SOSIO KULTURAL DALAM PENDIDIKAN

TOPIK 2 KONSEP DASAR PERSPEKTIF SOSIO KULTURAL DALAM  PENDIDIKAN

PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN

Oleh:

Intan Julita

NPM. 039223340

sumber: EntranceMagazine

Pada topik 2 mata kuliah perspektif sosiokultural dalam pendidikan membahas mengenai konsep dasar sosiokultural. Pada awal pembelajaran yang terlintas dalam benak saya mengenai materi ini adalah Indonesia merupakan Negara yang memiliki keberagaman yang masih dilestarikan sampai saat ini, sehingga dari hal tersebut bahwasanya pendidikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu faktor sosial, budaya, ekonomi dan pilitik. Bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan siswa yang sesuai dan relevan dengan lingkungannya.

Setelah mendalami materi pada topic 2 ini semakin menguatkan pemahaman saya bahwa pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh nilai-nilai luhur budaya, sosial, ekonomi dan politik. Pada topic ini saya menyadari bahwa penting untuk memperhatikan SES atau status sosial ekonomi dalam pendidikan. SES atau status sosial ekonomi ini merujuk pada sosial dan ekonomi seseorang dalam suatu masyarakat. SES ini biasanya diukur berdasarkan faktor pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan akses ke sumber daya ekonomi. Adapun pentingnya SES dalam proses pembelajaran yaitu sangat berpengaruh karena orang-orang dengan SES yang lebih rendah seringkali menghadapi tantangan ekonomi sehingga aksesnya terbatas ke sumber daya pendidikan. 

sumber: Kompas.com

sumber: Simvoni

            Hal ini dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam pembelajaran, di mana siswa dengan SES yang lebih rendah mungkin menghadapi kesulitan terhadap akses ke sumber daya dan peluang pembelajaran, tidak sama dengan mereka yang memiliki SES yang lebih tinggi. Pentingnya SES bagi proses pengajaran yaitu untuk dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang adil, dan mendukung bagi semua siswa  tidak peduli dengan latar belakang sosial dan ekonomi mereka, sehingga membantu dalam meningkatkan kesempatan pembelajaran dan kesuksesan siswa secara menyeluruh. Selain itu faktor lingkungan mempengaruhi akses sumber daya pendidikan, serta sarana dan prasarana, sehingga tidak banyak sumber belajar buku yang bisa digunakan dalam pembelajaran diwilayah tertentu. 

Selain itu, hal yang saya pelajari lebih lanjut dalam ruang kolaborasi berkenaan dengan pendidikan ternyata pendidikan masih perlu perhatian khusus oleh semua kalangan. Belajar dari  “buku berdemokrasi dari buku mengajar untuk perubahan hal 58-75”, “Ray sang pecandu online game, dari buku mengajar untuk perubahan hal 76-92”, dan “Melawan setan bermata runcing: Pengalaman gerakan pendidikan sakola” menguatkan bahwa factor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki dampak yang signifikan pada pendidikan dan perilaku dalam ketiga kasus tersebut. Pendidikan seringkali menjadi cerminan dari lingkungan sosial dan budaya dimana individu tersebut berada, dan factor ekonomi serta politik juga memengaruhi akses, motivasi, dan pengalaman pendidikan mereka. Namun, meskipun banyak sekali tantangan dalam pendidikan, sebagai guru perlu terus mencari solusi agar pendidikan dapat dirasakan oleh semua orang.

Dalam berdiskusi kelompok tentu akan banyak sekali hal yang didapatkan, seperti ketika dalam melakukan demonstrasi kontektual hal penting yang didapatkan yaitu mendapatkan pengetahuan dari berbagai sudut pandang pada kasus yang sama-sama ditelaah. Hal ini membuka pemikiran yang lebih luas terkait permasalahan pendidika yang dihadapi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, sejauh ini saya sudah mampu memahami bahwa SES perlu diperhatikan dalam konteks pembelajaran. Dari hal tersebut pembelajaran terpenting yang saya dapatkan bahwa sebagai guru harus memberikan pembelajaran yang maksimal kepada seluruh siswa tanpa memandang latar belakang sosial ekonominya. Karena setiap individu siswa memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Hal baru yang merubah pemahaman saya yaitu bahwa pendidikan bukan semata-mata hanya untuk memberikan ilmu pengetahuan secara umum, namun proses pembelajaran perlu memperhatikan latar belakang siswa agar pembelajaran menyesuikan dengan kondisi lingkungannya, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa tersebut.  Dari hal tersebut menimbulkan rasa keingintahuan pada “bagaimana teori sosiokultural dapat digunakan dalam konteks pendidikan?  Dan apa implikasinya terhadap metode pembelajaran dan pengajaran?”

Setelah mempelajari mengani konsep perspektif sosiokultural memberikan manfaat bagi saya sebagai calon guru professional bahwa pendidikan harus meperhatikan kondisi latar belakang dari siswa. Jika pendidikan tidak memeprhatikan kondisi tersebut akan menimbulkan kesenjangan pendidikan antar siswa. Siswa dengan SES rendah cenderung akan sulit mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi,. Dengan memperhatikan kondisi dari siswa akan memungkinkan pendidikan dapat didapatkan oleh semua orang sesuai dengan kondisi lingkungan mereka. Untuk memenuhi pendidikan seperti itu perlu persiapan yang matang, namun kesiapan saya saat ini masih dikatakan jauh dari yang diharapkan karena pengetahuan yang saya dapatkan masih bersifat konsep semata belum pada proses dilapangan. Sehingga saya memberikan skala 7 untuk persiapan pembelajaran yang sesuai dengan bahasan pada topic 2. Karena kesiapan masih jauh dari sempurna, maka hal yang saya persiapkan yaitu dengan memperbanyak reverensi mengenai pembelajaran sesuai nilai-nilai budaya, dan mencoba membuat rancangan pembelajaran berbasis nilai-bilai budaya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TOPIK 1 - AKSI NYATA PERSFEKTIF SOSOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN

TOPIK 4 : Zone of Proximal Development (ZPD) pada Pembelajaran

TOPIK 3 PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN